More than friend,less than lover

08.24 p.m.
Tuesday Night

Entah kenapa,kalimat judul di atas terlintas dibenak begitu saja.
Singkat nya, ini semua tentang seorang dia.
Sudah sekitar dua minggu lebih ini, perasaan seakan gak terkontrol lagi.
Parah.
Ada kalanya terasa meluap-luap sampai bingung harus gimana ngatasinnya.

Dengan secangkir kopi rasa vanilla yang biasa saya minum dan playlist Birdy satu album,saya akan mulai tulisan ini.

Awalnya,gak ada rasa apa-apa.
Cuma teman,gak ada yang spesial.
Dan jelas,dia bukan tipe saya.
But, who knows right?

Tapi ,semenjak dua minggu lalu, persepsi saya tentang dia berubah.
Posisi dia di hati saya berubah.
Drastis.

Puncaknya,waktu itu hari Kamis,
Saat saya tahu kalau entah itu mantannya/pacarnya pulang dari pelayarannya dan mau ketemuan sama dia.
Cuma itu yang saya tahu.
Secara logika,ya tentunya gak masalah dong,itu kan hak mereka.
Tapi hati gak sejalan.

Di satu sisi, saya penasaran banget.
Status mereka apa,
Perasaan dia gimana,
Mereka ngapain aja.

Dan benar ,di hari-hari besoknya,dia seolah menghilang.
Kontaknya gak aktif,
Dia keluar dari grup,
Kaya hantu gitu,tiba-tiba enyah.
Tanpa kabar,tanpa jejak.

Saya benar-benar sedih banget di saat-saat itu.
Hampir setiap saat,saya mandangin handphone,
Sambil berharap ada notif dari dia,
Dan ternyata emang gak ada sama sekali.

Sampai akhirnya dia berusaha chat saya lagi,
Tentu saya senang banget. Parah.
Percakapan itu berarti banget.
Ibaratkan orang yang baru ketemu lagi dan dipeluk sama dia.

Sesekali saya berharap,
Bermain dengan imajinasi liar nan indah saya,
Merasakan indahnya mendamba,
Dan mencari cara untuk mewujudkannya.

Tapi, siapa saya ?
Saya dan dia cuma teman.
Tapi ,yang saya rasakan
More than a friend,less than a lover







Komentar

Postingan Populer